Jakarta (8/8). Dalam 10 tahun ke depan lanskap politik dan ekonomi Indonesia berubah. Generasi muda yang saat ini mengakses informasi dari gadget, di masa depan mendominasi kehibupan berbangsa dan bernegara. Perubahan gaya hidup tentu menggeser pula nilai dalam budi pekerti, budi luhur, kesopanan, bahkan etos kerja.
Hal tersebut dinyatakan Presiden Joko Widodo atau Jokowi, saat membuka kejuaraan Pasanggirinas dan Kejurnas Persinas ASAD Remaja 2017. Jokowi mengingatkan bahwa kejuaraan ini, selain menjaga seni tradisi budaya bangsa sekaligus membentuk karakter generasi muda. “Dengan ASAD mereka menjadi pribadi yang mandiri, kuat, berani, dan memiliki etos kerja yang tinggi,” ujar Jokowi.
Ia mengingatkan, kecerdasan, penguasan ilmu pengetahuan dan teknologi tanpa didasari keimanan dan takwa, tidak ada artinya. “Kita harus berterimakasih kepada pesantren, karena ikut membentuk karakter bangsa, terutama pesantremn LDII,” kata Jokowi. Menurut Jokowi karakter yang luhur dapat memperkokoh ukhuwah Islamiyah, watoniyah, dan basoriyah. Dengan karakter itulah bangsa Indonesia yang bersatu mampu menjaga eksistensi Indonesia hingga kini.
“Dengan 714 suku, 1.000-an bahasa, dan 17.000 pulau lebih, bangsa ini tetap hidup rukun berdampingan. Ribut dalam keluarga besar itu biasa, tapi bagaimana kita menyelesaikan dan terus menjaga silaturahmi, itu yang penting,” jelas Jokowi.
Paeda perhelatan ini Jokowi memperoleh sabuk merah kehormatan, yang disematkan langsung oleh Guru Besar Persinas ASAD. Jokowi mengenang, tujuh tahun lalu ia pernah membuka secara resmi Kejurnas ASAD sebagai wali kota Solo, “Kini berulang, tapi Presiden yang meresmikan,” imbuhnya.
Sementara itu Ketua PB Persinas ASAD Brigjen (Purn) TNI Agus Susarso mengatakan, pencak silat ASAD merupakan upaya untuk melestarikan budaya bangsa. Para perwakilan dari 34 provinsi diwakili oleh 4.000 atlet. Mereka, para remaja usia 14-18 tahun akan bertanding dalam kelas seni dan tanding, “Dengan kejurnas ini kami dapat mengukur tingkat pencapaian setiap provinsi, untuk menjadi atlet nasional. Kami menggunakan sistem scoring nirkabel sehingga dapat dipantau secara langsung,” ujar Agus.
Ia menambahkan Persinas asad bertujuan meningkatkan kualitas sumber daya manusia, sehingga dapat berperanserta dalam melestarikan budaya bangsa Indonesia, meningkatkan kepekaan naluri masyarakat Indonesia agar dapat selalu berperilaku menjunjung tinggi hak asasi manusia, berkepedulian sosial dan lingkungan dalam kehidupan yang harmonis yaitu adanya keselarasan, keserasian dan keseimbangan di dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
“Kami mengangkat tema “Dengan Pencak Silat Kita Wujudkan Jiwa Kesatria sebagai Karakter dan Jati Diri Bangsa untuk Mencapai Puncak Prestasi” dengan harapan dapat menyiapkan kader altlet pencak silat yang berprestasi di tingkat nasional maupun internasional,” ujar Agus.
Menurut Agus, PB Persinas ASAD juga berharap, kejuaraan ini dapat meningkatkan kerukunan, kekompakan, dan kerja sama yang baik, untuk lebih menggalang Persatuan dan Kesatuan bangsa serta tegaknya Negara Kesatuan Republik Indnesia (NKRI). Acara ini juga bertujuan membangun manusia seutuhnya, serta mengangkat harkat dan martabat bangsa melalui kecintaan terhadap pencak silat, sebagai salah satu budaya luhur bangsa Indonesia.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Dewan Pembina PB Persinas ASAD KH. Kasmudi Assidiqi, mengingatkan Pasqanggirinas dan Kejurnas Persinas ASAD Remaja 2017 merupakan kegiatan untuk menunjukkan prestasi, bukan mengadu manusia dengan manusia. Dengan demikian tumbuhlah insan beragama yangt berakhlakul karimah sekaligus pemberani.